Kamis, 05 Maret 2009

Berdakwah Ayo Semangat!

BismiLLAAH assholatu wasallam 'ala rosuliLLAAH
Salah satu fragmen dari sirah nabawiyah yang dapat diambil sebagai ibrah dalam dakwah adalah ketika rosuluLLAAH saw untuk pertama kalinya mengirimkan diplomat ulung, Muadz bin Jabal r.a. Sebelum keberangkatannya ke Yaman, ada percakapan yang menarik antara rosuluLLAAH saw dengan Muadz bin Jabal r.a
RosuluLLAAH saw menanyakan kepadanya: "Bagaimana engkau memutuskan jika nanti di Yaman mendapat pertanyaan?" Jawab Muadz r.a: "Akan aku putuskan dengan Al Quran". Tanya Nabi saw: "Jika tidak ada dalam Al Quran?" Jawab Muadz r.a: "Dengan As Sunnah". Tanya Nabi saw: "Jika tidak ada dalam sunnah?" Jawab Muadz r.a: "Aku akan berijtihad". Mendengar jawaban itu rosuluLLAAH saw mengucapkan: "segala puji bagi ALLAAH swt yang telah melapangkan dada utusan rosuluLLAAH saw untuk menggapai ridho ALLAAH swt.
Itulah salah satu episode perjuangan rosuluLLAAH saw yang dimana kita dapatkan salah satu sahabat beliau melakukan keputusan teknis dilapangan-ketika mendapatkan masalah/pertanyaan-. Sikap yang diambil oleh duta tersebut adalah sebuah sikap yang dinamis, kreatif, dan inovatif, tetapi tetap pada jalur yang telah dicontohkan rosuluLLAAH saw.
Ada beberapa hal yang kemudian bisa menjadi sedikit renungan dalam aktivitas dakwah kampus kita.
Percaya bahwa sesuatu dapat dilakukan dengan izin ALLAAH swt
Inilah prinsipnya! Untuk melakukan apapun, kita harus lebih dahulu percaya bahwa hal itu dapat dilakukan dengan izin ALLAAH swt. Percaya bahwa sesuatu itu dapat dilakukan membuat pikiran bergerak untuk mencari cara agar bisa melaksanakannya.
Hapuslah kata tidak mungkin dari pikiran kita
Tidak mungkin adalah kata kegagalan. Pikiran "ini tidak mungkin dilakukan" memulai reaksi berantai dari jejeran pikiran yang mendukung bahwa memang itu tidak mungkin dan membenarkan pikiran kita.
Pikirkan sesuatu yang istimewa
Pikirkan sesuatu yang istimewa yang selama ini ingin kita lakukan, tetapi kita merasa tidak dapat dilakukan. Sekarang berpikirlah bahwa kita bisa melakukannya! Buatlah sebuah daftar alasan mengapa kita dapat melaksanakannya.
Berpikirlah ke depan insyaALLAAH lebih baik
Pikiran pemikir tradisional menjadi lumpuh. Ia bernalar, "Keadaanya sudah begini selama beratus tahun, jadi keadaan ini pasti baik dan harus tetap begini. Mengapa mengambil resiko dengan mengubahnya?"
"Rata-rata" orang menolak kemajuan. Banyak orang yang menentang mobil ketika pertama kali dikeluarkan atas dasar pikiran ALLAAH swt menciptakan kita untuk berjalan di atas kaki atau dengan berkuda.
Jika setiap kita berpikiran bahwa hanya ada satu cara terbaik untuk melakukan suatu pekerjaan dan setelah itu jangan pernah menyimpang dari cara tersebut, maka dapat dibayangkan kejumudan yang segera akan merajalela dan membosankan.
Ingatlah! Tidak ada yang bertumbuh di dalam es!
Jika kita terbiasa membiarkan tradisi membekukan pikiran kita, gagasan baru tidak dapat tumbuh. Cara berpikir tradional akan membekukan pikiran kita dan menghambat kemajuan.
Ada beberapa cara untuk memerangi kejumudan berpikir:
Jadilah kita sebagai orang yang bersedia menerima gagasan
Sambut gagasan baik, dari siapapun itu. Selain bisa jadi bahan pertimbangan, kadang orang yang melihat dari luar akan lebih banyak melihat "negatif" yang kemudian harus kita benahi.
Jadilah kita sebagai orang yang suka bereksperimen
Dobraklah rutinitas yang tetap! Caba sekali-kali kita membuat hal yang aneh/fenomenal (tapi tetap dalam kerangka syar'i), ada beberapa hal yang bisa kita jadikan acuan: pertama adalah identifikasi terhadp rutinitas kita itu, mana yang produktif dan mana yang hanya buang-buang tenaga, waktu, uang dsb. Kedua imitasi, lakukan peniruan terhadap aktivitas yang terlihat keren/banyak peminatnya. Ketiga inovasi, ini penting agar hal-hal yang sifatnya paten dapat terus diterima oleh orang lain atau bahkan kita sendiri. Keempat kreatif, menemukan hal yang baru, kecenderungan orang untuk senantiasa mencoba yang baru bisa menjadi pertimbangan tersendiri bagi kita. Kelima analisis, penimbangan untuk perbaikan lebih lanjut
Jadilah kita pemikir progresif
Kita harus berpikir "Bagaimana kita dapat mengerjakan lebih baik daripada cara kerja yang biasa kita lakukan atau bahkan bisa melampaui orang lain?"
Ada contoh menarik, misalnya perusahaan motor Honda berpikir tahun ini sudah mengeluarkan produk terbaik dan itu sudah sempurna, mka tidak diperlukan perbaikan lebih lanjut. Yang terjadi dalah kebangkrutan yang lambat laun akan terjadi.
Dalam kerangka dakwah kampus bisa jadi memang ada pemikiran tradisional, entah itu yang berasal dari sesepuh atau bahkan menjangkiti para penggeraknya. Tuntutan dakwah itu berbeda dari zaman ke zama, maka tidak bisa kemudian kebijakan tahun ini akan sama lima tahun ke depan.
"Kullu zamani riajaluha". Ya, setiap zaman pasti memilki generasi masing-masing. Yang kemudian perlu dilakukan adalah taurits(pewarisan) dari para sesepuh dan inovasi dari para penggerak
Tunjukkakn bahwa kita mampu berkontribusi dengan sesuatu yang beda, tetapi tetap manhaji/syar'I dan muntijah/produktif.
BarakaLLAAH fiikum.

Tidak ada komentar: